Pengalaman Membuat SIM C di Purbalingga
Hallo sobat netter, kali ini saya akan posting artikel tentang Pengalaman Membuat SIM C di Purbalingga. Barusan saya coba buat SIM C baru di Satlantas Purbalingga, karena SIM mati lebih dari 1 tahun jadi harus buat lagi. Pertama periksa kesehatan dulu bayar 20ribu terus ke loket pendaftaran SIM C baru dengan menyertakan surat kesehatan dan fotokopi KTP /1 lembar. Nanti disuruh mengisi form permohonan SIM C baru, setelah diisi tinggal nunggu tes teori. Ternyata tes teorinya kali ini menggunakan AVIS (Audio Visual), karena dulu sekitar tahun 2006 tesnya teori pakai kertas. Saya sedikit gugup juga. Soal ada 30, nanti tinggal milih benar atau tidak. Agar lulus minimal 22 soal harus benar. Ternyata saya gak lulus gan, karena cuma 21 yang benar, tinggal 1 lagi bisa lulus. Karena tidak lulus tes AVIS ini maka nanti mengulang lagi 7 hari kedepan.
Satu hal yang perlu diperhatkan adalah pembuatan SIM di Purbalingga memang bersih dari calo karena memang ketika saya masuk ke satlantas purbalingga, tidak ada yang nawarin ini itu seperti diceritakan netter lain. Dengan kata lain, pembuatan SIM di Purbalingga benar-benar sudah bersih dan sesuai prosedur. Benar-benar tidak ada yang namanya bikin SIM nembak, karena saya amati juga banyak yang mengulang tes, baik tes AVIS ataupun tes praktek. Salut buat Purbalingga. Semoga saja nanti saya bisa lulus tes AVIS minggu depan, terus lulus tes praktek dan dapat SIM C. Semoga saja ya gan..
Update 5 September 2013
Haduh ternyata bikin SIM di Purbalingga cukup susah...pada awalnya, tapi akhirnya SIM C saya jadi juga. Berikut ini ulasan ceritanya. Saya buat SIM C setiap hari selasa. Berawal mulai haris Selasa, tanggal 29 Juli 2013 (habis Lebaran) saya coba daftar SIM C baru, syaratnya tes kesehatan dulu yang berada di sebelah timur tangsi, setelah itu mendaftar di loket SIM C baru sekaligus memberikan surat kesehatan tadi. Nanti diberi berkas form permohonan SIM baru, kemudian diisi setelah itu ditumpuk.
Di tunggu beberapa menit, kemudian nanti di pangil untuk tes teori yaitu tes AVIS, terdiri dari 30 soal, harus menjawab benar minimal 22. Cara menjalankan tes AVIS ini cukup mudah, kita tinggal menekan tombol A (Salah) atau B (Benar) di stick seperti stick PS itu lho. Soalnya berkisar tentang rambu-rambu, cara mengendarai motor, cara belok, cara mendahului kendaraan lain dan cara parkir yang benar. Mungkin karena pertama kali hari itu saya gagal tes AVIS karena nilai benar kurang dari 22. Jadi harus mengulang selasa depan.
Kemudian tiba waktunya hari selasa berikutnya tanggal 6 Agustus 2013. Malamnya saya sempat bermimpi lulus tes AVIS dan ternyata benar, hari itu saya lulus tes AVIS karena menjawab dengan benar 25. Tips menjalankan tes AVIS agar lulus adalah jangan gerogi dan gugup, santai saja, gunakan feeling kalian. Soalnya sama seperti sebelumnya, jadi akan lebih mudah. Setelah lulus tes AVIS kemudian nanti dibagikan hasilnya, kemudian keluar dan disuruh ke lapangan untuk menunggu ujian praktek ke-1 yaitu melewati jalur belak-belok, angka 8, lingkaran dan belok huruf U. Hari itu banyak sekali yang gagal, belum masuk jalur lingkaran sudah gagal. Sebenarnya saya hampir saja berhasil tapi waktu belok di jalur U dengan jarak sekitar 2 meteran, kaki saya menyentuh tanah, sehingga gagal. Terus saya absen dan saya coba lagi belok huruf U dan bisa, terus pulang. Dirumah saya berlatih belok di jalur U agar nanti bisa lulus mengulangnya.
Kemudian tanggal 13 Agustus 2013, saya mengulang tes praktek ke-1 di lapangan tangsi. Waktu itu saya datang sekitar jam 10an dan sudah pada mulai, kemudian langsung saya minta ke pak Sonny untuk giliran saya tes praktek. Saya coba dengan santai saja dan alhamdulilah berhasil dan lulus. Sampai disini jangan senang dulu, karena ada praktek ke-2 yaitu di jalan raya. Kemudian hari itu juga di tes ke jalan raya oleh pak Siswanto, ada sekitar 6 orang. Rutenya bisa dilihat di papan yang ada di depan kantor dekat tes praktek. Dari tangsi kemudian lewat taman usman janatin kemudian belok kanan terus belok kanan jalan sudirman lurus terus belok kanan muter alun2 terus belok kiri lurus lewat PLN ada perempatan terus belok kanan prapatan banteng, terus belok kanan lurus kembali ke tangsi. Semuanya gagal di tes praktek jalan raya termasuk saya. Kemudian pak Siswanto menjelaskan letak kesalahannya ini dan itu, dan menjelaskan bahwa saya hanya ngetes saja, "terserah kalian bagaimana caranya agar bisa di acc alias lulus". Saya menangkap kata-kata ini dengan seksama karena saya yakin ada jalan pintas.
Kemudian hari selasa tanggal 20 Agustus 2013, saya mencoba tes praktek jalan raya, ternyata berkas saya tidak ada, jadi nunggu sampai jam 1 siang bersama yang lain yang ngulang, terus ditulis saja siapa2 tanpa berkasnya terus ikut tes saja. Terus ngulang tes praktek jalan raya lagi, dan gagal lagi semuanya, hanya salah ngerem saja di anggap gagal. Akhirnya saya pulang dan coba ngulang selasa depan lagi.
Dan pada hari selasa tanggal 27 Agustus 2013, saya mencoba ngulang tes praktek ke-2 yaitu tes praktek dijalan raya. Ternyata lagi2 berkas saya tidak ada, demikian juga teman wanita saya. Apalagi nunggunya lama lagi. Sebenarnya saya sudah ada feeling, ini pasti harus lewat jalan pintas, karena saya yakin setiap peserta yang tes praktek ke-2 di jalan raya pasti gagal, meskipun ada sebagian yang tidak diawasi waktu tes, jadi dianggap gagal semua. Saya berpikir bagaimana caranya biar di acc sehingga tes praktek jalan raya diluluskan kemudian tinggal bayar ke BRI dan foto terus SIM C jadi.
Ini nih rahasianya... Waktu itu teman saya sudah mengikuti pelatihan SIM C di brobot bayar 150ribu dan dia pegang kuitansinya. Kemudian saya sarankan agar dia mencoba menunjukkan kuitansi tersebut ke pak polisi yang ada di dalam loket. Kemudian saya di panggil oleh teman saya tadi, katanya "di acc alias bisa". Dan saya denger2 juga ada orang yang bilang lebih baik ke brobot saja biar di acc karena tidak lulus tes jalan raya. Kemudian oleh temen saya, saya disarankan agar ke brobot. Kemudian langsung saja saya ke brobot, keana bukan untuk pelatihan tapi hanya untuk minta kuitansi saja dan bayar 150ribu. Saya bilang saya gagal di tes jalan raya dan saya minta kuitansi saja atas rekomendasi pak ini. Ternyata diberikan dan langsung saya balik ke tangsi menunjukkan kuitansinya, karena saya harus mengejar waktu karena hari semakin siang waktu itu jam 11an. Oleh pak polisnya disuruh datang besok saja karena sudah siang ga nyampe antri banyak, bank juga sudah tutup.
Kemudian hari rabunya saya datang pagi sekitar jam 8, sambil bawa kuitansinya saya nunggu. Kemudian lihat situasi dan kondisi, saya coba tanya ke pak polis tentang yang kemarin katanya tunggu sebentar karena belum mulai. Nah ketika sudah pada mulai kerja, saya lihat ada juga orang yang menunjukkan kuitansinya, jadi saya memberikan kuitansi tersebut. Kemudian saya nunggu di depan, dalam hati saya berdoa saja, semoga ini yang terakhir, semoga berkas saya ketemu dan di acc. Ternyata benar, saya dipanggil oleh pak polisnya, kemudian ditanyakan gagal dimana, saya bilang gagal di tes praktek ke-2 jalan raya, terus pak polisnya checklist berkas saya dan di anggap lulus, kemudian di berikan ke saya agar ke bank BRI yang ada di sebelah timur bayar biaya pembuatan SIM C baru sebesar 100ribu. Ternyata antrianya luar biasa, waktu itu saya kebagian nomor antrian 80. Saya nunggu diluar kemudian giliran dipanggil saya bayar 100ribu.
Setelah itu saya berikan berkas tsb ke loket 4 dan tinggal foto saja. Saya nunggu foto bersama yang lain. Kemudian nama dipanggil bersama 3 orang yang lainnya untuk foto. Saya dan yang lainnya di tanya nama, alamat, pekerjaan kemudian rekam sidik jari dan tanda tangan di alat yang sudah di sediakan kemudian foto. etelah foto tinggal nunggu diluar. Setelah foto jadi diminta tanda tangan sebagai tanda terima. Dan akhirnya SIM C saya jadi juga, alhamdulilah, saya harus bersyukur karena bikin SIM memang tidak mudah, bisa membuang banyak waktu, tenaga dan uang kita untuk bolak-balik mengurusnya, iya ga gan ?.
Tapi dari pengalaman saya membuat SIM C di Purbalingga, ternyata buat SIM tidak sesulit yang dikira, yang penting tahu seluk beluknya dan kira rela berkorban sedikit. Jadi bagi kalian yang mau membuat SIM C di Purbalingga, perhatikan hal-hal berikut ini agar SIM C Anda cepat jadi dan tidak membuang banyak waktu seperti yang sudah saya alami:
1.Ikut pelatihan SIM C di brobot, Purbalingga, bayar 150ribu. Nanti tidak dapat sertifikat atau sejenisnya tapi dapat hanya kuitansi saja. Jangan banyak tanya kenapa, ikuti saja, yang penting SIM C cepat jadi. Anda simpan kuitansinya dan tunjukkan ketika Anda gagal di tes praktek ke-2 di jalan raya. Jadi meskipun Anda sudah punya kuitansi tapi Anda gagal di tes AVIS ataupun di tes praktek ke-1 dilapangan, maka tidak akan di acc, saya tahu sendiri dari pak polis yang ngomong sendiri seperti itu. Jadi Anda jangan keras kepala gak mau ikut pelatihan di brobot mentang-mentang Anda sudah ahli, karena hal itu hanya akan memperlambat Anda sendiri.
2.Setelah itu datang ke tangsi Purbalingga untuk buat SIM C baru. Anda tes kesehatan dulu bayar 20ribu kemudian berikan ke loket ke-1 nanti diberi berkas permohonan SIM C baru. Setelah Anda isi semuanya, tinggal nunggu tes AVIS.
3.Kemudian Anda tes AVIS. Janganlah gugup, santai saja. Kalau bisa Anda harus lulus tes AVIS kemudian tes praktek ke-2 dilapangan agar hari itu juga Anda bisa tes jalan raya. Saat tes jalan raya santai saja, karena meskipun gagal, Anda tinggal menunjukkan kuitansi tadi agar bisa di acc.
4.Jika waktunya sudah siang dan bank sudah tutup, Anda bisa menunjukkan kuitansinya besok harinya. Yang penting adalah Anda sudah lulus tes AVIS dan tes praktek ke-1 di lapangan.
5.Kemudian besoknya Anda tinggal tunjukkan kuitansinya dan katakan bahwa saya gagal di jalan raya, nanti pak polisnya tahu sendiri apa yang haruis dilakukan. Kemudian Anda tinggal nunggu saja sampai SIM C Anda jadi.
Saya yakin masih banyak para pemula yang masih bingung cara membuat SIM C di Purbalingga, kecuali mereka yang memang sudah tahu seluk beluknya. Memang di Purbalingga tidak ada yang namanya calo, ketika Anda datang ke tangsi atau satlantas purbalingga, tidak ada calo yang menawarkan ini dan itu, jadi seperti biasa dan sesuai prosedur. Adanya LPK pelatihan SIM di brobot tujuannya hanya untuk membantu masyarakat purbalingga agar lebih mudah membuat SIM C. Biayanyapun jelas dan transparan. Jadi berpikir positif saja.
Jadi total biaya pembuatan SIM C di purbalingga adalah sekitar 270ribu (150ribu untuk pelatihan SIM + 20ribu untuk tes kesehatan + 100ribu utk biaya pembuatan SIM C baru).
Demikianlah pengalaman saya membuat SIM C di Purbalingga, semoga bermanfaat buat Anda semua warga Purbalingga yang ingin membuat SIM C baru. Setiap daerah tentu punya kebijakan sendiri dalam membuat SIM C jadi prosedur pembuatan SIM C di Purbalingga tentu tidak sama dengan di kota lain.
(ilustrasi pembuatan SIM C)
Satu hal yang perlu diperhatkan adalah pembuatan SIM di Purbalingga memang bersih dari calo karena memang ketika saya masuk ke satlantas purbalingga, tidak ada yang nawarin ini itu seperti diceritakan netter lain. Dengan kata lain, pembuatan SIM di Purbalingga benar-benar sudah bersih dan sesuai prosedur. Benar-benar tidak ada yang namanya bikin SIM nembak, karena saya amati juga banyak yang mengulang tes, baik tes AVIS ataupun tes praktek. Salut buat Purbalingga. Semoga saja nanti saya bisa lulus tes AVIS minggu depan, terus lulus tes praktek dan dapat SIM C. Semoga saja ya gan..
Update 5 September 2013
Haduh ternyata bikin SIM di Purbalingga cukup susah...pada awalnya, tapi akhirnya SIM C saya jadi juga. Berikut ini ulasan ceritanya. Saya buat SIM C setiap hari selasa. Berawal mulai haris Selasa, tanggal 29 Juli 2013 (habis Lebaran) saya coba daftar SIM C baru, syaratnya tes kesehatan dulu yang berada di sebelah timur tangsi, setelah itu mendaftar di loket SIM C baru sekaligus memberikan surat kesehatan tadi. Nanti diberi berkas form permohonan SIM baru, kemudian diisi setelah itu ditumpuk.
Di tunggu beberapa menit, kemudian nanti di pangil untuk tes teori yaitu tes AVIS, terdiri dari 30 soal, harus menjawab benar minimal 22. Cara menjalankan tes AVIS ini cukup mudah, kita tinggal menekan tombol A (Salah) atau B (Benar) di stick seperti stick PS itu lho. Soalnya berkisar tentang rambu-rambu, cara mengendarai motor, cara belok, cara mendahului kendaraan lain dan cara parkir yang benar. Mungkin karena pertama kali hari itu saya gagal tes AVIS karena nilai benar kurang dari 22. Jadi harus mengulang selasa depan.
Kemudian tiba waktunya hari selasa berikutnya tanggal 6 Agustus 2013. Malamnya saya sempat bermimpi lulus tes AVIS dan ternyata benar, hari itu saya lulus tes AVIS karena menjawab dengan benar 25. Tips menjalankan tes AVIS agar lulus adalah jangan gerogi dan gugup, santai saja, gunakan feeling kalian. Soalnya sama seperti sebelumnya, jadi akan lebih mudah. Setelah lulus tes AVIS kemudian nanti dibagikan hasilnya, kemudian keluar dan disuruh ke lapangan untuk menunggu ujian praktek ke-1 yaitu melewati jalur belak-belok, angka 8, lingkaran dan belok huruf U. Hari itu banyak sekali yang gagal, belum masuk jalur lingkaran sudah gagal. Sebenarnya saya hampir saja berhasil tapi waktu belok di jalur U dengan jarak sekitar 2 meteran, kaki saya menyentuh tanah, sehingga gagal. Terus saya absen dan saya coba lagi belok huruf U dan bisa, terus pulang. Dirumah saya berlatih belok di jalur U agar nanti bisa lulus mengulangnya.
Kemudian tanggal 13 Agustus 2013, saya mengulang tes praktek ke-1 di lapangan tangsi. Waktu itu saya datang sekitar jam 10an dan sudah pada mulai, kemudian langsung saya minta ke pak Sonny untuk giliran saya tes praktek. Saya coba dengan santai saja dan alhamdulilah berhasil dan lulus. Sampai disini jangan senang dulu, karena ada praktek ke-2 yaitu di jalan raya. Kemudian hari itu juga di tes ke jalan raya oleh pak Siswanto, ada sekitar 6 orang. Rutenya bisa dilihat di papan yang ada di depan kantor dekat tes praktek. Dari tangsi kemudian lewat taman usman janatin kemudian belok kanan terus belok kanan jalan sudirman lurus terus belok kanan muter alun2 terus belok kiri lurus lewat PLN ada perempatan terus belok kanan prapatan banteng, terus belok kanan lurus kembali ke tangsi. Semuanya gagal di tes praktek jalan raya termasuk saya. Kemudian pak Siswanto menjelaskan letak kesalahannya ini dan itu, dan menjelaskan bahwa saya hanya ngetes saja, "terserah kalian bagaimana caranya agar bisa di acc alias lulus". Saya menangkap kata-kata ini dengan seksama karena saya yakin ada jalan pintas.
Kemudian hari selasa tanggal 20 Agustus 2013, saya mencoba tes praktek jalan raya, ternyata berkas saya tidak ada, jadi nunggu sampai jam 1 siang bersama yang lain yang ngulang, terus ditulis saja siapa2 tanpa berkasnya terus ikut tes saja. Terus ngulang tes praktek jalan raya lagi, dan gagal lagi semuanya, hanya salah ngerem saja di anggap gagal. Akhirnya saya pulang dan coba ngulang selasa depan lagi.
Dan pada hari selasa tanggal 27 Agustus 2013, saya mencoba ngulang tes praktek ke-2 yaitu tes praktek dijalan raya. Ternyata lagi2 berkas saya tidak ada, demikian juga teman wanita saya. Apalagi nunggunya lama lagi. Sebenarnya saya sudah ada feeling, ini pasti harus lewat jalan pintas, karena saya yakin setiap peserta yang tes praktek ke-2 di jalan raya pasti gagal, meskipun ada sebagian yang tidak diawasi waktu tes, jadi dianggap gagal semua. Saya berpikir bagaimana caranya biar di acc sehingga tes praktek jalan raya diluluskan kemudian tinggal bayar ke BRI dan foto terus SIM C jadi.
Ini nih rahasianya... Waktu itu teman saya sudah mengikuti pelatihan SIM C di brobot bayar 150ribu dan dia pegang kuitansinya. Kemudian saya sarankan agar dia mencoba menunjukkan kuitansi tersebut ke pak polisi yang ada di dalam loket. Kemudian saya di panggil oleh teman saya tadi, katanya "di acc alias bisa". Dan saya denger2 juga ada orang yang bilang lebih baik ke brobot saja biar di acc karena tidak lulus tes jalan raya. Kemudian oleh temen saya, saya disarankan agar ke brobot. Kemudian langsung saja saya ke brobot, keana bukan untuk pelatihan tapi hanya untuk minta kuitansi saja dan bayar 150ribu. Saya bilang saya gagal di tes jalan raya dan saya minta kuitansi saja atas rekomendasi pak ini. Ternyata diberikan dan langsung saya balik ke tangsi menunjukkan kuitansinya, karena saya harus mengejar waktu karena hari semakin siang waktu itu jam 11an. Oleh pak polisnya disuruh datang besok saja karena sudah siang ga nyampe antri banyak, bank juga sudah tutup.
Kemudian hari rabunya saya datang pagi sekitar jam 8, sambil bawa kuitansinya saya nunggu. Kemudian lihat situasi dan kondisi, saya coba tanya ke pak polis tentang yang kemarin katanya tunggu sebentar karena belum mulai. Nah ketika sudah pada mulai kerja, saya lihat ada juga orang yang menunjukkan kuitansinya, jadi saya memberikan kuitansi tersebut. Kemudian saya nunggu di depan, dalam hati saya berdoa saja, semoga ini yang terakhir, semoga berkas saya ketemu dan di acc. Ternyata benar, saya dipanggil oleh pak polisnya, kemudian ditanyakan gagal dimana, saya bilang gagal di tes praktek ke-2 jalan raya, terus pak polisnya checklist berkas saya dan di anggap lulus, kemudian di berikan ke saya agar ke bank BRI yang ada di sebelah timur bayar biaya pembuatan SIM C baru sebesar 100ribu. Ternyata antrianya luar biasa, waktu itu saya kebagian nomor antrian 80. Saya nunggu diluar kemudian giliran dipanggil saya bayar 100ribu.
Setelah itu saya berikan berkas tsb ke loket 4 dan tinggal foto saja. Saya nunggu foto bersama yang lain. Kemudian nama dipanggil bersama 3 orang yang lainnya untuk foto. Saya dan yang lainnya di tanya nama, alamat, pekerjaan kemudian rekam sidik jari dan tanda tangan di alat yang sudah di sediakan kemudian foto. etelah foto tinggal nunggu diluar. Setelah foto jadi diminta tanda tangan sebagai tanda terima. Dan akhirnya SIM C saya jadi juga, alhamdulilah, saya harus bersyukur karena bikin SIM memang tidak mudah, bisa membuang banyak waktu, tenaga dan uang kita untuk bolak-balik mengurusnya, iya ga gan ?.
Tapi dari pengalaman saya membuat SIM C di Purbalingga, ternyata buat SIM tidak sesulit yang dikira, yang penting tahu seluk beluknya dan kira rela berkorban sedikit. Jadi bagi kalian yang mau membuat SIM C di Purbalingga, perhatikan hal-hal berikut ini agar SIM C Anda cepat jadi dan tidak membuang banyak waktu seperti yang sudah saya alami:
1.Ikut pelatihan SIM C di brobot, Purbalingga, bayar 150ribu. Nanti tidak dapat sertifikat atau sejenisnya tapi dapat hanya kuitansi saja. Jangan banyak tanya kenapa, ikuti saja, yang penting SIM C cepat jadi. Anda simpan kuitansinya dan tunjukkan ketika Anda gagal di tes praktek ke-2 di jalan raya. Jadi meskipun Anda sudah punya kuitansi tapi Anda gagal di tes AVIS ataupun di tes praktek ke-1 dilapangan, maka tidak akan di acc, saya tahu sendiri dari pak polis yang ngomong sendiri seperti itu. Jadi Anda jangan keras kepala gak mau ikut pelatihan di brobot mentang-mentang Anda sudah ahli, karena hal itu hanya akan memperlambat Anda sendiri.
2.Setelah itu datang ke tangsi Purbalingga untuk buat SIM C baru. Anda tes kesehatan dulu bayar 20ribu kemudian berikan ke loket ke-1 nanti diberi berkas permohonan SIM C baru. Setelah Anda isi semuanya, tinggal nunggu tes AVIS.
3.Kemudian Anda tes AVIS. Janganlah gugup, santai saja. Kalau bisa Anda harus lulus tes AVIS kemudian tes praktek ke-2 dilapangan agar hari itu juga Anda bisa tes jalan raya. Saat tes jalan raya santai saja, karena meskipun gagal, Anda tinggal menunjukkan kuitansi tadi agar bisa di acc.
4.Jika waktunya sudah siang dan bank sudah tutup, Anda bisa menunjukkan kuitansinya besok harinya. Yang penting adalah Anda sudah lulus tes AVIS dan tes praktek ke-1 di lapangan.
5.Kemudian besoknya Anda tinggal tunjukkan kuitansinya dan katakan bahwa saya gagal di jalan raya, nanti pak polisnya tahu sendiri apa yang haruis dilakukan. Kemudian Anda tinggal nunggu saja sampai SIM C Anda jadi.
Saya yakin masih banyak para pemula yang masih bingung cara membuat SIM C di Purbalingga, kecuali mereka yang memang sudah tahu seluk beluknya. Memang di Purbalingga tidak ada yang namanya calo, ketika Anda datang ke tangsi atau satlantas purbalingga, tidak ada calo yang menawarkan ini dan itu, jadi seperti biasa dan sesuai prosedur. Adanya LPK pelatihan SIM di brobot tujuannya hanya untuk membantu masyarakat purbalingga agar lebih mudah membuat SIM C. Biayanyapun jelas dan transparan. Jadi berpikir positif saja.
Jadi total biaya pembuatan SIM C di purbalingga adalah sekitar 270ribu (150ribu untuk pelatihan SIM + 20ribu untuk tes kesehatan + 100ribu utk biaya pembuatan SIM C baru).
Demikianlah pengalaman saya membuat SIM C di Purbalingga, semoga bermanfaat buat Anda semua warga Purbalingga yang ingin membuat SIM C baru. Setiap daerah tentu punya kebijakan sendiri dalam membuat SIM C jadi prosedur pembuatan SIM C di Purbalingga tentu tidak sama dengan di kota lain.
