Penetapan 1 Syawal 1432 H Indonesia Ditertawakan Negara-negara Islam.
Saya masih teringat ketika saya menonton sidang itsbat beberapa waktu lalu di salah satu stasiun TV swasta, memang cukup panas dan hasilnya hari raya idul fitri di Indonesia berbeda, ada yang hari selasa dan juga ada yang hari rabu. Memang cukup memprihatinkan karena alangkah baiknya jika penetapan 1 syawal 1432 H di buat sama karena kesatuan umat islam akan lebih terasa dan bermakna, meskipun perberdaan tidak jadi masalah.
Terlepas dari polemik itu, ternyata negara-negara muslim terutama di timur tengah sedikit menertawakan Indonesia, kenapa kok 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari rabu karena jelas-jelas hilal sudah terlihat pada hari selasa. Memang cukup menggelikan yah..tentu ke depannya haruas lebih baik.
Seperti di kutip dari VOA-ISLAM.COM, Keputusan sidang itsbat Pemerintah RI yang menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011, ditertawakan dunia karena nyeleneh dan menyelisihi keputusan negara-negara Arab yang berlebaran hari Selasa 30 Agustus 2011.
Hal itu diungkapkan oleh H. Djoko Susilo, Dutabesar RI untuk Switzerland dan Liechtenstein. Tanpa bermaksud mempersoalkan hasil sidang itsbat penetepan 1 Syawal 1432 H yang dilakukan Kemenag RI, Djoko mengatakan dirinya kesulitan menjawab pertanyaan dari para koleganya, dutabesar negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).
“Sekarang kita ditertawaakan dunia. Saya susah sekali menjawab pertanyaan teman-teman sejawat dubes negara-negara OKI. Kita kok nyeleneh sendiri (melaksanakan Idul Fitri pada hari Selasa),” ujar Djoko kepada RMOL, Selasa, (30/8/2011).
Berbeda dengan Indonesia, hampir semua negara di kawasan Eropa dan Timur Tengah menggelar shalat Idul Fitri pada hari Selasa. Umumnya mereka menggunakan metode hisab atau perhitungan yang diperkuat dengan metode rukyat atau pengamatan kemunculan hilal. Penggabungan kedua metode ini membuat perhitungan mengenai awal bulan Syawal menjadi lebih akurat.
Untuk memuaskan si penanya, Djoko mengatakan bahwa penentuan tanggal 1 Syawal itu untuk Indonesia. Adapun masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri diminta taat dan patuh pada keputusan Islamic Center setempat. Djoko khawatir banyak pihak di Indonesia yang terjebak pada pendekatan kuno di masa lalu. Sementara di Eropa, masyarakat umumnya percaya pada kemampuan teknologi. Toh, bukankah manusia sudah sampai ke bulan?
Mantan anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengingatkan bahwa Islam terkait erat dengan iman, ilmu dan amal. Islam adalah agama yang mengagungkan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari keyakinan akan ketauhidan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Terlepas dari polemik itu, ternyata negara-negara muslim terutama di timur tengah sedikit menertawakan Indonesia, kenapa kok 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari rabu karena jelas-jelas hilal sudah terlihat pada hari selasa. Memang cukup menggelikan yah..tentu ke depannya haruas lebih baik.
Seperti di kutip dari VOA-ISLAM.COM, Keputusan sidang itsbat Pemerintah RI yang menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011, ditertawakan dunia karena nyeleneh dan menyelisihi keputusan negara-negara Arab yang berlebaran hari Selasa 30 Agustus 2011.
Hal itu diungkapkan oleh H. Djoko Susilo, Dutabesar RI untuk Switzerland dan Liechtenstein. Tanpa bermaksud mempersoalkan hasil sidang itsbat penetepan 1 Syawal 1432 H yang dilakukan Kemenag RI, Djoko mengatakan dirinya kesulitan menjawab pertanyaan dari para koleganya, dutabesar negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).
“Sekarang kita ditertawaakan dunia. Saya susah sekali menjawab pertanyaan teman-teman sejawat dubes negara-negara OKI. Kita kok nyeleneh sendiri (melaksanakan Idul Fitri pada hari Selasa),” ujar Djoko kepada RMOL, Selasa, (30/8/2011).
Berbeda dengan Indonesia, hampir semua negara di kawasan Eropa dan Timur Tengah menggelar shalat Idul Fitri pada hari Selasa. Umumnya mereka menggunakan metode hisab atau perhitungan yang diperkuat dengan metode rukyat atau pengamatan kemunculan hilal. Penggabungan kedua metode ini membuat perhitungan mengenai awal bulan Syawal menjadi lebih akurat.
Untuk memuaskan si penanya, Djoko mengatakan bahwa penentuan tanggal 1 Syawal itu untuk Indonesia. Adapun masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri diminta taat dan patuh pada keputusan Islamic Center setempat. Djoko khawatir banyak pihak di Indonesia yang terjebak pada pendekatan kuno di masa lalu. Sementara di Eropa, masyarakat umumnya percaya pada kemampuan teknologi. Toh, bukankah manusia sudah sampai ke bulan?
Mantan anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengingatkan bahwa Islam terkait erat dengan iman, ilmu dan amal. Islam adalah agama yang mengagungkan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari keyakinan akan ketauhidan Tuhan Yang Maha Kuasa.
2 Responses to "Penetapan 1 Syawal 1432 H Indonesia Ditertawakan Negara-negara Islam."
ane barusan lihat di kompasiana. ternyata pemerintah arab saudi salah memutuskan terjadinya 1 syawal. Hilal yg terlihat pada tgl 29 agustus, ternyata adalah bukan hilal, melainkan fenomena saturnus, sebagaimana sblumnya pernah terjadi fenomena merkurius di langit bumi mas. u/ lbih lgkapnya http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/09/01/saudi-arabia-1-syawal-adalah-rabu-31-agustus-2011/
@MahdiahMaimunah:
Thanks atas infonya. Ya setelah saya baca dari beberapa sumber ternyata arab saudi salah dalam penetapan 1 syawal 1432 H kemarin, berarti kemungkinan besar Indonesia tepat dalam menetapkan 1 syawal, wallohua'lam :d
Post a Comment